Identitas seorang pelajar, indentitas seorang paktisi politik, identitas penegak hukum seolah sirna melukai UUD 1945 dan pancasiala, mensikapi dari berbagai permasalahan yang muncul ahir-ahir ini, petengkaran antar pelajar,seorang politikus berbicara tidak layak, penegak hukum menghakimi dengan cara-cara yang kejam, seolah negara ini sudah kehilangan pedoman dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita bangsa mengayomi dan hidup sebagai mahluk sosial yang berbudi luhur.
PERAN ORANG TUA
Untuk membentuk karakter anak yang sopan dan santun harus dimulai sejak dini dan usia sangat mempengaruhi untuk pembentukan karakter anak, dalam pembentukan tingkah laku anak atau karakter anak agar jadi sosok yang memiliki sopan dan santun harus dimulai dari sejak lahir sampai umur 5 tahun,umur saatu tahun sampai lima tahuan adalah umur yang paling dominan, mempunyai anak yang berperilaku sopan dan santu adalah dambaan orang. diperlukan sosok yang praktis bukan sekedar teoritis dalam hal ini adalah kedua orangat tua. pada umumnya lembaga-lembaga pendidikan formal maupun lembaga non formal di Indonesia dalam hal ini tidalaklah begitu berati, dikarenakan lembaga-lembaga pendidikan tersebut hanyalah memberikan gambaran-gambaran semu secara teoritis dalam memori otak seorang anak didiknya.
Dalam persoalan pembentukan karakter yang sopan dan santun pada anak, kedua orang tua harus andil langsung dengan alasan orang tua lebih dekat dengan anak dan mempunyai waktu yang panjang bersama. dalam memberikan pendidikan pada anak dalam hal praktis yang sopan dan santun tidaklah sulit dan tidak harus bertitel doktor ataupun titel profesor ataupun harus seorang ulama kondang. kurikulum, memberikan materi atau kurikulum dalam pembentukan praktis sopan dan santun tidaklah sulit dan njelimet.
KURIKULUM PRAKTIS
Apakah kurikulum atau materi yang diperlukan dalam pembentukan praktis berperilaku yang sopan dan santun, kurikulum dan materi tersebut sangat-sangat sederhana dan mudah sekali.
Orang tua baik bapak atau pun ibu cukum mengajarkan tiga kata kunci dalam kurikulum dan materi yang sangat sederhana,tiga kata kunci itu adalah;
TIGA KATA KUNCI
TIGA KATA KUNCI
- kunci kata amit nyuwun sewu(permisi dalam bahasa indonesia)
- kunci kata maaf .
- kunci kata terima kasih
Dari tiga kata kunci tersebut adalah kurikulum dan materi yang harus disampaikan dan diperagakan langsung oleh orang tua kepada anak dan sebaliknya,begitu juga dipraktekkan kepada orang yang ada dilingkungan anak.paktik yang menjadi kebiasaa anak di likup keluarga dalam bertutur kata dan berprilaku inilah yang kemudian hari akan menjadikan anak menjadi biasa pula dalam lingkungan yang lebih luas.
Ajarkan dan praktikan untuk anak kunci satu "amit nyuwun sewu/permisi" jika hendak lewat melitasi didepan/samping orang yang lebih tua.Ajarkan si anak untuk kunci dua "kata maaf"jika anak mempunyai kesalahan yang disengaja ataupun tidak.Ajarkan si anak untuk kunci tiga"terima kasih"jika anak menerina atau dikasih sesuatu .
Ajarkan dan praktikan untuk anak kunci satu "amit nyuwun sewu/permisi" jika hendak lewat melitasi didepan/samping orang yang lebih tua.Ajarkan si anak untuk kunci dua "kata maaf"jika anak mempunyai kesalahan yang disengaja ataupun tidak.Ajarkan si anak untuk kunci tiga"terima kasih"jika anak menerina atau dikasih sesuatu .
SEMOGA BERMANFAAT DAN MENJADIKAN PUTRA PUTRI YANG SOPAN DAN SANTUN
0 Response to "3 Kurikulum balita, membentuk PRIBADI yang sopan dan santun. Mat Suking"
Posting Komentar