Tinggal menunggu kapan waktunya dan dimana pelaksanaan eksekusi potong buah Anu pendukung/ Ahokers, tentunya sebuah janji yang harus dapat dipertanggung jawabkan, dan jika itu benar-benar akan dilaksanakan maka akan ada pihak yang dirugikan ;
Suami Ahoker tidak mempunyai buah anu. Istri Ahoker kehilangan anu dada. Pembuktian Ahoker untuk melaksanakan potong buah dadanya mestinya sangat ditunggu-tunggu masyarakat bahkan dunia, namun jika tidak terjadi maka harus siap-siap pasang muka tebal. Dari kejadian seperti demikian mudah-mudahan dapat menjadikan pembelajaran dan pendewasaan seseorang, wis ora untung malah buntung.
Ditunggu sesumbar-sesumbar mereka tentang melaksanakan hal tersebut, semuanya tidak ada paksaan dan dimohon kesadaranya jika kalian memang sebagai warga yang patuh dan teguh dalam janji, ini adalah merupakan pukulan bagi penerus bagsa tercinta Indonesia, bagaimana tidak, mereka-mereka bapak-bapak kita sudah mengajari dan mencekok dengan tidakan atau ungkapan-ungkapan yang yang dikeluarkan sangat sekali tidak terpuji sama sekali dan tidak memberikan pendidikan kepada anak-anak dari bagsa Indonesia tercinta ini. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya dari pada mementingkan keberlanjutan dan keutuhan bangsa, yang berbudi luhur saling hormat menghormati satu dengan yang lainya.
Kebebasan berekpresi dan kebebasan menikmati hak-hak mereka terlalu kebablasan, dan hal itu jika terlalu diberikan kebebasan makan yang akan terjadi pada negeri ini adalah ketengangan masyarakat, hilangnya budaya luhur dari bangsa ini. Maka diperlukan penangannan yang serius dari para pihak penyelengara pemerintahan dan peran seta tokoh-tokom masyarakat dan masyarakat dari bangsa sendiri.
Jika diamati dari kejadian-kejadian yang selama ini terjadi adalah dalam rangka mensukseskan diri sendiri, berfikir bagaimana mereka itu untuk selalu bisa diatas di dalam segala semua urusan mereka takut menderita tanpa berfikir jauh dampak imbas dari apa yang mereka lalukan, ibarat anak kecil yang ditontonkan oleh orang tua tentang filem-filem yang tidak ada nilai positifnya sama sekali, siapa yang disalahkan dan siapa yang harus bertanggung jawab jika seorang anak akan meniru dari apa yang dipertontokan orang tua pada anaknya, jelas orang tuanya kan
Oleh semua itu maka berilah anak-anak dari bangsa ini dengan suguhan-suguhan yang mempunyai nilai positif, menghormati, dihormati, menilai diri sendiri dengan segala kekurangan dan menghormati kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Semoga dengan melalui tulisan yang acak-acakan ini dapat memberikan terapi bagi para bangsa ini dan khususnya pagi para peyelengara bangsa ini.
0 Response to "MENUNGGU EKSEKUSI POTONG BUAH ANU AHOKERS"
Posting Komentar