![]() |
Gendam |
Jika orang mengatakan tentang gendam pasti yang ada adalah negatif thinking, padahal sebenarnya secara tidak sengaja kebanyakan orang kampung sudah biasa mempraktekanya, maraknya praktek gendam yang disalah gunakan dalam menjerat mangsa atau dalam melancarkan usaha aksi jahat untuk mendapatkan keinginan dengan cara paksa, namun tidak semua pemilik yang mempunyai ilmu gendam melakukan kejahatan.
Dalam perjalanan hidup orang-orang jawa hampir semua pernah merasakan kena gendam, dan ilmu gendam sendiri dikalangan orang jawa tidak terlalu tabu, bagaimana tidak sejak bayi, oleh orang-orang tua bayi sudah dilakukan secara turun-temurun, misalkan seorang anak bayi yang menangis dan sulit dikendalikan maka orang tua akan membawanya kepada orang pintar, atau ke Kyai, orang kesurupan, orang trauma, semuanya dibawa ke orang pintar atau Kyai dan hasilnya pun sesuai harapan, semula bayi yang rewel jadi tidak rewel, semula yang trauma jadi pemberani. Banyak sekali mantra-mantra gendam di dunia ini khususnya di tanah jawa, ilmu gendam sendiri terdiri dari dua aliran, aliran kejawen dan aliran khikmah atau kearab-araban, tapi semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mempengaruhi orang lain, gendam yang sering dipraktekkan oleh orang tua atau para Kyai disebut juga suwuk, dalam pelaksanaanya pun dengan berbagai macam piranti, ada yang memakai piranti air putih, ada yang memakai piranti garam, ada yang memakai piranti makanan dan sebagainya.
SAPIH
Sapih, apa sih sapih itu, sapih berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah memisahkan, memisahkan dari hal-hal yang menjadi kelangenan kesukaan seseorang khususnya pada bayi, dalam pengetahuan ilmu agama disebutkan, jika seorang bayi sudah mencapai umur 2 tahun maka harus segera disapih dari menyusu ibunya, jika lebih dari dua tahun anak bayi menyusui pada ibunya maka pertumbuhan otaknya akan menjadi bebal, maka oleh orang jawa akan melakukan sapih pada anak bayi tersebut, jadi saya sendiri pernah menjadi korban dari sapih. Dalam kepercayaan orang Jawa sapih seolah menjadi hukum wajib, mengapa demikian, karena anak yang belum melakukan sapih pada masa kecil ia harus disapih juga ketika hendak menikah, entah apa yang menjadi alasan dari orang Jawa, kami sendiri tidak mengetahui apa alasan dilakukan hal yang demikian, yang jelas adalah melestarikan adat jawa, dari pada harus banyak cakap yang penting ikuti sajalah biar tidak mengecewakan orang-orang tua. Sapih sendiri bisa dilakukan dua bahkan sampai lima kali, sampai bayi sendiri bisa jera dari kegiatannya menyusu. Adapun hal-hal yang sering disapihkan pada bayi adalah :
- Sapih dari menyusu ibunya
- Sapih dari nyusu dot
- Sapih dari gendongan
EFEK SAPIH
Apa ada efek sapih terhadap bayi, jelas ada efeknya, biasanya bayi yang baru selesai disapih akan adaptasi dan akan menagis, namun tidak semuanya demikian, ada pula yang disapih satu kali ketika melihat tetek ibunya sibayi melihatnya jijik dan ada pula yang sampai panas badanya, namun dari sekian lama praktik sapih dan efeknya tidalah berbahaya dan tidak terjadi kefatalan.
GENDAM dan SAPIH
Menurut hemat saya dalam praktiknya antara gendam dan sapih adalah sama, sama-sama untuk mempengaruhi orang lain, hanya perbedaan dalam jargonnya saja dan praktiknya. Jika dalam kancah sapih atau gendam digunakan untuk memeras atau merugikan orang itu adalah sebuah kejahatan, besar dan itu sah-sah saja, namun tidak terlepas dari itu pelaku kejahatan dengan mengunakan sapih atau gendam akan diminta pertanggung jawabanya dihadapan tuhanya, sekecil apapun kebaikan yang kita kerjakan pasti ada imbalan baiknya, dan sekecil apapun kejahatan yang kita lakukan pasti akan ada balasannya. maka sebenarnya manusia tiada daya untuk melakukan itu semua tanpa seijin Tuhan, dan ketahuilah bahwa kita adalah mahluk yang dhoif.
PENANGKAL GENDAM
Karena ilmu gendam sendiri ada yang bermantra jawa( ilmu jowo ) dan ada yang khikmah ( arab-araban ), maka dalam hal ini kami akan memberikan penangkal fersi Jawa dan fersi arab ( dalam bahasa Al Qur'an ), adapun penangkal-penangkal tersebut adalah seperti demikian :
Penangkal versi Jawa
Caranya : yaitu dengan menyatukan tiga jari tangan pada bagian jari telunjuk menempel dengan jari kelingking dan jari kelingking sehingga membentuk seperti kerucut, lakukan hal tersebut ketika bepergian dan dalam tempat yang menurut kalian tempat tersebut kurang nyaman.
Penangkal versi Al Qur'an
Caranya : baca Muawidatain ( An-Nas dan Al-Falaq )
baca surat Al-Ikhlas. lakukan hal tersebut ketika bepergian dan dalam tempat yang menurut kalian tempat tersebut kurang nyaman.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan bagi yang membutuhkanya. Amin
0 Response to "GENDAM, Mat Suking"
Posting Komentar