Hukum Allah Tegas. Mat Suking

   Terkadang kebuntuan sebuah jalan akan dapat menjerumuskan kepada seseorang, namun hal tersebut tidak akan berlaku hanya bagi hamba-hamba allah yang meyakini dan percaya bahwa allah maha baik dalam memberi keputusan, pahit dan getir yang selalu menyertai perjalanan hidup saya selalu aku jalani dengan tersenyum dalam hati yang paling dalam tanpa ada beban sedikitpun karena saya percaya bahwa semua yang telah terjadi terhadap diriku adalah bagian dari pada rencana allah yang maha bijaksana. Jika menghilangkan nyawa itu tidak berdosa dan tidak ada siksa bagi pelakunya maka saya akan memusnahkan semua musuh-musuhku yang telah menyakiti perasaanku, menindas diriku dengan berdo'a kepada yang kuasa.

   ASAL NAMAKU

   Kedua orang tua saya memberikan nama kepadaku bukan tanpa alasan, melalui sebuah inspirasi dari kedua orang saya, mengapa saya diberikan nama Nur Salim, apa alasannya dan mengapa demikian. Ketika kami sekeluarga sedang duduk santai-santai bersama orang tua saya memberikan nasihat dan tutur kaweruh kepada semua anaknya diantara yang ada dalam nasihat dan tutur kaweruh, kedua orang tua kami membeberkan tentang nama diri saya. Cerita perjalanan ruhaniyah, ketika kedua orang tua saya sowan kepada seorang sepuh berkharisma di sebuah daerah dikarisidenan pati dengan nama yang sama dengan namaku sekarang ini, ada perasaan takjub oleh kedua orang tua saya kepada tokoh sepuh karharismatik tersebut, dia ramah, banyak senyum kepada para tamu yang datang bahkan sampai beliau mendoakan para tamunya tidak kelihatan serius, artinya ketika mendoakan para tamunya beliau hanya senyum dengan senyum santai, tapi entah mengapa doa yang dipanjatkan beliau dikabukan oleh yang maha kuasa. Maka dari pengalaman tersebut kedua orang tua kami memberikan saya nama yang indah yaitu Nur Salim dengan penuh tafauliyah semuga kelak anaknya bisa sepeti beliau yang Kharismatik seperti tokoh utamanya yaitu Kyai Nur Salim Grobokan (Alm), saya pun tidak lantas bangga dan menyombongkan diri dengan nama pemberian orang tua tersebut.

   KOMPLAIN NAMAKU

   Ayah saya memaggiku dengan " Nur " ibuku memanggilku dengan " Salim" lengkaplah sudah nama saya dipanggil dalam sebuah keluarga saya, tapi tidak di mata teman-teman sekolahku waktu SMP mereka memanggil saya ada yang yi sarjono dan mbah gompeng entah apa yang menjadi alasan teman-temanku memanggil saya demikian dan saya tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Berlanjut pada tahun 1996-1998 ketika saya hijrah sekolah disebuah perguruan Islam Kajen Margoyoso Pati nama saya pun berubah dipanggil teman-teman ada yang memanggilku dengan si pawang ulo ada juga yang memanggilku seperti tokoh pada filem India yaitu Rakhes Kumar Shing. Pada tahun 1997 saya sempat komplain kepada ayah saya agar diganti saja dengan nama saya dengan nama lain, ayah saya menanyakan alasanya " kenopo kok bok kon ngati jenegmu"( kenapa kamu suruh menggati namamu ), jawabku, kurang keren dan kurang gaul bapak, dan tidak ada tanggapan yang begeming dari orang tua saya, sehingga saya sempat membubuhkan tambahan pada nama depan saya yaitu kalimat " El " yang jika disatukan dengan nama asli saya menjadi El Nur Salim, justru dengan tambahan itu saya mendapatkan komplain dari guru saya karena kurang tepat, ahirnya saya pun tetap dengan nama asliku Nur Salim.

   KEJADIAN ANEH

   Pada tahun 2004 saya mulai berkerja disebuah perusahaan swasta, ada sidikit persoalan yang sebenarnya mudah tapi dibikin sulit oleh bos pada  klien perusahaan swasta lain, yaitu tentang trasfer uang, trasfer yang harus saya lakukan adalah senilai lima juta namun saya kebablasan trasfer senilai lima juta lima ratus ribu rupiah dan saya berusaha menarik kelebihan uang tersebut namun dari bos klien perusahaan lain menyatakan tidak bisa dan saya berlalu pergi sambil mengucap" ya sudahlah biar Allah sendiri yang mengambil tindakan, selang beberapa bulan kemudian saya mendapatkan informasi bahwa si bos yang ada urusan dengan saya kecelakaan mobil, dari kecelakaan tersebut mobil rusak parah dan si bos klien lain saya mengalami patah tulang serius.

   Pada tahun 2006 ketika saya ada akat ikut kerja dengan orang kudus dengan alamat Garung lor, pada saat itu saya meneitipkan uang senilai seratus lima puluh juta rupiah sebagai persaratan masuk kerja, karena dalam perjanjian yang tidak dapat ditepati oleh orang tersebut saya memutuskan untuk menarik lagi uang saya namun hasilnya nihil, dan saya sempat kehilangan kontaknya tidak dapat saya hubungi, namun pada ahirnya saya mendengar informasi bahwa si A telah ditangkap oleh pihak yang berwajib dan kemungkinan sampai saat sekarang si A masih dalam tahanan di daerah Demak.

   NASIBKU TAK SEMULUS PAHA SYAHRINI

  Saya pernah berkerja mengabdi sebagai staf di Pelabuahan Perikanan Pantai Juwana dan Rembang kurang lebih tujuh tahunan, namun nasib harus berkata lain, pada tahun 2016 ahir saya mendadak dihentikan tanpa konfirmasi oleh seorang pimpinan Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang tanpa ada alasan yang jelas, sehingga kami sempat sedikit merasakan kebingungan, saya mencoba konfirmasi sama pihak yang lebih tinggi di Dinas Provinsi mereka pun yang disana juga tidak mengetahuinya, dan ahirnya saya cuma bisa berkata dalam hati saya yang paling dalam ya sudahlah, kemungkinan allah tidak meridhoi saya untuk berkerja di tempat tersebut.

  Pada bulan Agustus tepatnya pada tanggal 14 tahun 2017, ketika itu posisi saya menunggui ibu metua saya di RSUD Suwondo Pati yang lagi opnam, mendadak saya mendapat telepon dari seseorang yang tidak menyebutkan namanya, memberikan kabar bahwa telah tertangkap oleh tim Saber  kepada AHP di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung karena kedapatan pungli pada masyarakat nelayan, dalam hati saya berkata "Apa apa kaitanya dengan diriku ", masa bodoh ah, wong diketangkap pun saya tetap seperti diriku sendiri.

   HPKU BERDERING

  Kring kring kring hapku berbunyi tanpa identitas yang dapat saya baca, di menyapa saya halo mas Mat Suking, saya menjawabnya, ya pak, ada apa, dia bertanya pada saya" sudah tahukan bahwa mantan kantormu saiki keno kasus pungli? saya menjawab" kabarnya sih demikian pak, saya bertanya lagi sama penelpon tanpa identitas tersebut, memang ada kaitan apa dengan diri saya, dia si penelpon menceritakan tet tet tet inti telpon bahwa ia dikunjungi oleh orang nomor satu di Dinlutkan Jateng yang intinya meminta dukungan kepada para nelayan tentang proses kasus pungli yang menimpa pada Upt Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang, secara moril orang nomor satu tersebut merasa bernaggung jawab terhadap ulah para pegawainya dan itu wajar-wajar saja.

   JANGAN INTERFENSI

   Informasi terkini tentang kasus Pungli Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikaagung Rembang, oleh penyidik mencari barang bukti calon tersangka lain, biarkan proses hukum berjalan, siapaun anda berapapun nomor urut jabatan  anda tidak perlu interfensi biarkan petugas menyelesikan tugasnya, semua terjadi atas teguran allah. pikirkan saja pertanggung jawabanmu pada pimpinannmu, piminanmu pada pimpinanya, dan pimpinanya pada sang kholik. keputusan allah tidak bisa diinterfensi. Wallahu a'klam

   

   

   

Related Posts :

0 Response to "Hukum Allah Tegas. Mat Suking"

Posting Komentar